Kamis, 24 Januari 2013

Yogyakarta Ingin Kembalikan Citra sebagai Kota Wisata


 

YOGYAKARTA- Yogyakarta ingin mengembalikan citra sebagai kota wisata yang diminati oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri dengan menawarkan berbagai daya tarik wisata baru termasuk desa wisata.
Dulu Yogyakarta bisa dibilang kota wisata kedua setelah Bali, tapi sekarang sudah mulai terasa ada penurunan daya saing.
-- Deddy Pranowo
"Kita ingin citra Yogyakarta sebagai kota wisata yang diminati wisatawan meningkat kembali," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Deddy Pranowo, di Yogyakarta, Rabu (23/1/2013).
Ia mengatakan pasca-era reformasi pada 1998, Kota Yogyakarta seakan kehilangan citranya sebagai kota wisata secara perlahan-lahan. Padahal sebelumnya, Kota Yogyakarta selalu dikunjungi jutaan wisatawan nusantara (wisnus) dan hampir satu juta wisatawan mancanegara (wisman) sebelum 1998.
"Dulu Yogyakarta bisa dibilang kota wisata kedua setelah Bali, tapi sekarang sudah mulai terasa ada penurunan daya saing," katanya.
Deddy menggambarkan pada era awal 1990-an, wisman yang berkunjung ke Yogyakarta rata-rata 850 ribu orang per tahun bahkan pernah mencapai 1 juta. Namun, kini angka kunjungan wisman ke Yogyakarta tidak pernah lebih dari 180 ribu orang.
Hal itu diduga lantaran penurunan citra saat terjadi kerusuhan menjelang era reformasi yang menyebabkan citra tidak aman di samping juga semakin mahalnya harga paket wisata Yogyakarta yang ditawarkan kepada wisatawan dibandingkan paket wisata ke destinasi lain di Indonesia.
Oleh karena itu, BP2KY berusaha menggencarkan promosi pariwisata Yogyakarta melalui berbagai acara dan kesempatan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain itu, menurut Deddy, seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Yogyakarta harus mulai bekerja sama mengangkat ikon atau daya tarik wisata baru untuk melengkapi wisata budaya yang selama ini menjadi andalan Yogyakarta.
"Kita ingin citra kota wisata itu kembali ke Yogyakarta dan tahun ini kita menargetkan jumlah wisman ke Yogya bisa mencapai 200 ribu orang dan 2 juta untuk wisnus," katanya.
Menurut Deddy, Yogyakarta memiliki prospek pariwisata yang cerah terlebih mulai daya tarik wisata baru yang bisa digarap misalnya desa wisata dan lava tour di Gunung Merapi.
"Selain itu, dari sisi infrastruktur akan ada bandara baru dan ada rencana perluasan Bandara Adi Sutjipto," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar