"Rencananya kami akan klarifikasi dengan pimpinan fraksi," kata Sekretaris Fraksi PAN DPR, Teguh Juwarno di Jakarta, Jumat 23 November 2012.
Teguh menegaskan bahwa sebenarnya PAN sudah tidak percaya lagi dengan laporan Dahlan Iskan, karena ada revisi sejumlah nama yang dilaporkan ke BK DPR. Revisi itu dinilai sebagai bukti ketidakseriusan Dahlan, karena laporan ini merupakan tuduhan yang serius.
"Dahlan Iskan membuat
ralat terhadap tuduhannya yang sangat serius, yakni pemerasan. Maka
sebenarnya pelaporan Dahlan ke BK menjadi tidak kredibel untuk
dipercaya," kata Teguh.
Memang, Dahlan awalnya menyerahkan tujuh nama oknum Dewan yang diduga melakukan pemerasan terhadap BUMN. Namun, belakangan Dahlan mencabut dua nama yang diajukan ke BK DPR dengan alasan salah informasi.
Teguh mengatakan, Hatta sebenarnya sudah pernah memberikan penjelasan kepada Fraksi PAN. Dalam klarifikasi itu, Hatta mengaku pada tanggal 1 Oktober 2012, tengah berada di Klaten, Jawa Tengah. Pada tanggal tersebut diduga telah terjadi pertemuan antara oknum Dewan dengan Direksi BUMN. "Dia (Hatta) sedang di luar kota untuk sosialisasi OJK. Bahkan ada fotonya," kata Teguh.
Dia menambahkan, sebenarnya, Fraksi PAN sudah malas menanggapi laporan Dahlan ini. PAN menganggap laporan itu hanya sebuah sensai saja. Apalagi tak ada bukti yang kuat. "Semoga publik juga bisa menilai. Apakah bisa dibiarkan begitu saja pejabat publik melakukan tuduhan serius tanpa kehati-hatian," katanya.
Teguh, mengatakan, jika ternyata laporan pemerasan itu tidak benar, PAN menyerahkan kepada Hatta apakah akan menuntut Dahlan atau tidak. "Kami serahkan ke saudara Hatta saja apa yang akan dilakukan. Fraksi tidak berselera lagi menanggapi. Sudah jelas tindakannya fatal dan tidak bertanggung jawab," kata dia.
Sebelumnya, Hatta yang juga anggota Komisi XI ini telah menampik tuduhan Dahlan yang menyebut dia ikut memeras perusahaan BUMN. Dalam surat laporan Dahlan, sebagaimana diungkap oleh Wakil Ketua BK DPR Abdul Wahab Dalimunthe, nama Mohammad Hatta ikut dalam pertemuan 1 Oktober 2012 yang membahas penyertaan modal negara bagi tiga BUMN.
Memang, Dahlan awalnya menyerahkan tujuh nama oknum Dewan yang diduga melakukan pemerasan terhadap BUMN. Namun, belakangan Dahlan mencabut dua nama yang diajukan ke BK DPR dengan alasan salah informasi.
Teguh mengatakan, Hatta sebenarnya sudah pernah memberikan penjelasan kepada Fraksi PAN. Dalam klarifikasi itu, Hatta mengaku pada tanggal 1 Oktober 2012, tengah berada di Klaten, Jawa Tengah. Pada tanggal tersebut diduga telah terjadi pertemuan antara oknum Dewan dengan Direksi BUMN. "Dia (Hatta) sedang di luar kota untuk sosialisasi OJK. Bahkan ada fotonya," kata Teguh.
Dia menambahkan, sebenarnya, Fraksi PAN sudah malas menanggapi laporan Dahlan ini. PAN menganggap laporan itu hanya sebuah sensai saja. Apalagi tak ada bukti yang kuat. "Semoga publik juga bisa menilai. Apakah bisa dibiarkan begitu saja pejabat publik melakukan tuduhan serius tanpa kehati-hatian," katanya.
Teguh, mengatakan, jika ternyata laporan pemerasan itu tidak benar, PAN menyerahkan kepada Hatta apakah akan menuntut Dahlan atau tidak. "Kami serahkan ke saudara Hatta saja apa yang akan dilakukan. Fraksi tidak berselera lagi menanggapi. Sudah jelas tindakannya fatal dan tidak bertanggung jawab," kata dia.
Sebelumnya, Hatta yang juga anggota Komisi XI ini telah menampik tuduhan Dahlan yang menyebut dia ikut memeras perusahaan BUMN. Dalam surat laporan Dahlan, sebagaimana diungkap oleh Wakil Ketua BK DPR Abdul Wahab Dalimunthe, nama Mohammad Hatta ikut dalam pertemuan 1 Oktober 2012 yang membahas penyertaan modal negara bagi tiga BUMN.
Hatta menegaskan bahwa
Menteri BUMN Dahlan Iskan salah menerima informasi soal dirinya. “Pak
Dahlan sudah dua kali salah. Tapi kalau saya ladeni, energi habis. Saya
malah bisa tidak fokus untuk urusan yang lebih penting,” katanya..
Hatta mengatakan bahwa tidak pernah ada rapat tanggal 1 Oktober 2012 yang disebut dihadiri dirinya itu. “Rapat 1 Oktober 2012 ditunda karena tidak kuorum, dan saat itu saya ada di Klaten,” ujarnya. Hatta mengaku punya bukti kuat ia berada di Klaten tanggal 1 Oktober itu. “Saya punya foto bersama Dewan Ororitas Jasa Keuangan di Klaten,” katanya.
Hatta mengatakan bahwa tidak pernah ada rapat tanggal 1 Oktober 2012 yang disebut dihadiri dirinya itu. “Rapat 1 Oktober 2012 ditunda karena tidak kuorum, dan saat itu saya ada di Klaten,” ujarnya. Hatta mengaku punya bukti kuat ia berada di Klaten tanggal 1 Oktober itu. “Saya punya foto bersama Dewan Ororitas Jasa Keuangan di Klaten,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar