Selalu ada 1001 alasan untuk menyerah,
namun orang-orang yang berhasil adalah orang yang tidak memutuskan
untuk menyerah. Dia selalu bisa menemukan sebuah alasan untuk tidak
menyerah…
NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)
Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun,
agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik
kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, ” Tommy, anak ibu,
sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.”
Sang ibu terhenyak membaca surat ini,
namun ia segera membuat tekad yang teguh, ” anak saya Tommy, bukan anak
bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”
Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva
Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah
sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata
bukan penghalang untuk terus maju.
Tak banyak
orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama
Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam
sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten
penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli
yang bodoh sampai” diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi
seorang genius? jawabannya adalah ibunya!
Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva
Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah
terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi
pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang
yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan
diri Edison , dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak
sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti.
JOANNE KATHLEEN ROWLING
Sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki
kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah
cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu”
menunjukan karyanya kepada teman” dan orangtuanya. kebiasaan ini terus
dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang
kemudian melambungkan namanya di dunia.
Akan tetapi, dalam kehidupan nyata,
Rowling seperti tak henti didera masalah. Keadaan yang miskin, yang
bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh
santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami
ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. Ditambah dengan
perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin
memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir
cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada
dalam sebuah kereta api. Tahun 1995, dengan susah payah, karena tak
memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin
naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik
manual.
Naskah yang akhirnya selesai dengan
perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak
di pasaran. Berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami
terlebih dahulu. Diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah
dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling.
Pandangan meremehkan penulis wanita yang
masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan
ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. Memakai
dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis
cerita anak favoritnya CS Lewis.
Akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry
Potter luar biasa meledak dipasaran. Semua itu tentu saja adalah hasil
dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada
kesuksedan yang dibayar dengan harga murah.
STEVE JOBS
Tahun 1976, bersama rekannya Steve
Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple
Computer Co. di garasi milik keluarganya. Dengan susah payah
mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang-barang mereka
yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. Komputer pertama mereka,
Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal.
Dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup
berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari
Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. Sampai sejauh itu, Apple
Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam
industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. Namun, pada
tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan
memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.
Setelah menjual sahamnya, Jobs yang
mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan
bersepeda dan berpergian ke Eropa. Namun, tak lama setelah itu,
pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya.
Ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan
animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologinya
ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. Akan tetapi,
Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. Melalui
Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan
diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo
dan The Incredibles.
Sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya
dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris
terpuruk. Maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi
pimpinan sementara. Dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di
NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk
berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal
yaitu iPod.
Kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada
kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan kegagalan
seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua
itu membuat kita berhenti.
OPRAH WINFREY
Bermodal keberanian “Menjadi Diri
Sendiri”, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi
wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih
dari US $ 1 Milyar. Copy acara “The Oprah Winfrey Show” telah diputar
di hampir seluruh penjuru bumi ini.
Lahir di Mississisipi dari pasangan
Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu
yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu
rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh
neneknya di lingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di
usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras.
“Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia” katanya dalam suatu wawancaranya.
Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami
pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta
teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus
menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua
minggu setelah dilahirkan.
Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah
ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin
tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap
pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan
keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri
dan berdisiplin tinggi.
Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA
membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih.
Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah
pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia
menjadi sorotan publik..
Karirnya dimulai sebagai penyiar radio
lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun.
Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita
stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam
acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah
yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show
menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang
pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!
Latar belakang kehidupannya yang miskin,
rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya
membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan
nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa
mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan
segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.
Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya.
Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga
riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan,
penderita cacat dan banyak lagi.
Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007
lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di
kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang
didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah
menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,-) atau 340
milyiar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik
bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini”
ujarnya berharap.
Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang
anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk
keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan
mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses
yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!
7UP
Anda tentu mengenal 7up. Merk softdrink
rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik
ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita
pelajari tentang arti “pantang menyerah”.
Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama
3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian
si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya
dengan 4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya.
Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya
menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah
dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia
pun menyerah.
Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul
dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin
kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat
nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita ga tahu kapan
waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha
kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal,
dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up
sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan
hasil.
Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha
kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan
gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita
dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!
MARK ZUCKERBERG (FACEBOOK)
Pernah mendengar situs jaringan pertemanan
Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang
lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh.
Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat
popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster,
berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah
Facebook.
Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai
situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya,
yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala
itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman
satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah
Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang
biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada
sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini
diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih
mengenal orang lain di kampus bersangkutan.
Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang
hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode
orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia
hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu
lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung.
Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook
telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai
anggota tetap.
Mendapati Facebook mampu menjadi magnet
yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti
jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya
itu. Bersama tiga rekannya-andre McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris
Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.
Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya
banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan
rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang
segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga
berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah
Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur
inilah yang membuat Facebook makin digemari.
Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi
dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman
Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan
berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat
terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan
situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman
dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun
mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.
Sejak kemunculan Facebook tahun 2004
silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi
seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta
orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini,
angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.
Dengan berbagai keunggulan dan jumlah
peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ‘barang dagangan’ yang sangat
laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya.
Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus
mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai
kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark
kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang
memulai dari keringatnya sendiri.
Niat Mark Zuckerberg untuk
sekadar’menyatukan’ komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata
berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23
tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian
melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi
sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita,
bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap
peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin
bermakna. TIADA KETEKUNAN YANG TIDAK MEMBAWA HASIL…
BILL GATES & PAUL ALLEN
William Henry Gates III atau lebih terkenal
dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seatle , Washington pada tanggal
28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma
hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan
guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill
mempunyai hobi “hiking”, bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih
sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.
Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa
sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran
IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian
menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan
pembinaan akademik yang baik, bernama ” LAKESIDE “. Pada saat itu,
Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu,
Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar
nantinya menjadi programmer pertama MICROSOFT) sudah menghabiskan semua
jam pelajaran komputer untuk satu tahun.
Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui
sejak dia masih bersekolah di Lakeside . Dimulai dengan meng”hack”
komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968,
Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer
Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut.
Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer
perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar-benar dapat
“memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan
menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.
Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin
terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science
Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen
mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka
membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas.
Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan
sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi
pengalaman Bill Gates.
Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat
menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum.
Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di
SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard,
hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang
jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill
adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang
menyebalkan.
Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill
Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan
judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”.
Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen
kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era
“komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan
software untuk komputer – komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini
merupakan kesempatan besar bagi mereka.
Kemudian dalam beberapa hari, Gates
menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and
Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat
BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong.
Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang
tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8
minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan
BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam
mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna.
Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan
Microsoft.
Kisah Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian
Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates
melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah
Boston .. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai
pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian
mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.
Pada suatu hari di bulan Desember yang
beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics,
terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang
revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi cikal bakal
PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa
mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana
itu. Allen terus mengatakan, Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk
kita lakukan.
Kami sadar bahwa revolusi itu bisa terjadi
tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak diragukan lagi
dimana kami akan memfokuskan hidup kami.
Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah
komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa
BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan
keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.
Semangat Allen dan Gates tidak percuma.
Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari segala macam
komputansi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa PC telah benar-benar
menjadi alat jaman informasi. Dan hampir setiap orang mengenal Bill
Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.
HIRONOBU SAKAGUCHI
Hironobu Sakaguchi (1962) dulu menjabat
Direktur Perencanaan dan Pengembangan untuk Square Co., Ltd. Ia adalah
pencipta seri permainan Final Fantasy. Pada tahun 1991 ia diberi
kehormatan menjabat Wakil Presiden Eksekutif dan tak lama berselang
ditunjuk menjadi Presiden Square USA, Inc. Pada tahun 2001, ia
mendirikan he Mistwalker, yang mulai beroperasi tiga tahun kemudian.
Sakaguchi bersama-sama Masafumi Miyamoto
mendirikan Square pada tahun 1983. Permainan-permainan pertama mereka
sangat tidak sukses. Ia lalu memutuskan untuk menciptakan pekerjaan
terakhirnya dalam industri permainan dengan seluruh sisa uang Square,
dan menamakannya Final Fantasy. Permainan ini, di luar perkiraannya
sendiri, ternyata melejit, dan ia membatalkan rencana pensiunnya. Ia
kemudian memulai kelanjutan permainan ini dan saat ini telah dibuat
Tiga belas permainan Final Fantasy. Setelah enam permainan pertama
dipasarkan, ia lebih berperan sebagai produser eksektuif untuk seri ini
dan juga banyak permainan Square lainnya.
Sakaguchi memiliki karir yang panjang dalam
industri permainan dengan penjualan lebih dari 80 juta unit permainan
video di seluruh dunia. Sakaguchi mengambil lompatan dari permainan ke
film saat ia mengambil peran sebagai sutradara film dalam Final
Fantasy: The Spirits Within, sebuah film animasi yang didasari dari
seri permainan terkenalnya Final Fantasy. Akan tetapi, film ini
ternyata gagal dan menjadi salah satu film yang paling merugi dalam
sejarah perfilman, dengan kerugian lebih dari 120 juta USD yang berujung
dengan ditutupnya Square Pictures.
Sakaguchi lalu diturunkan dari posisi
eksekutif Square. Kejadian ini juga mengurangi keuangan Square dan
akhirnya membawa Square bergabung dengan saingannya Enix, menjadi
Square Enix. Sakaguchi lalu mengundurkan diri dari Square dan
mendirikan Mistwalker dengan dukungan finansial dari Microsoft Game
Studios.
Pada tahun 2001, Sakaguchi menjadi orang
ketiga yang masuk dalam Academy of Interactive Arts and Science’ Hall
of Fame. Pada bulan Februari 2005 diumumkan bahwa perusahaan Sakaguchi,
Mistwalker, akan bekerja sama dengan Microsoft Game Studios untuk
memproduksi dua permainan role-playing game untuk Xbox 360.
Pelajaran berharga: Dari awal karier,
beliau banyak mengalami kegagalan, namun beliau tidak pernah menyerah
hingga akhirnya menciptakan seri “Final Fantasy” yang sangat di
nantikan kehadirannya, bahkan di puncak kariernya beliau kembali
menghadapi kegagalan melalui proyek kontroversialnya (Final Fantasy :
Spirit Whitin) yang mengakibatkan penurunan jabatan dan penutupan
“Square Pictures” hingga akhirnya pengunduran dirinya dari Square.
Namun itu bukan akhir dari beliau, tapi menjadi loncatan bagi dia untuk kembali bangkit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar