Jawa non Jawa dalam bursa calon presiden - wakil presiden masih menempati arus utama jelang pemilu 2014. Temuan survei Indonesia Network Election Survey (INES), mayoritas responden menginginkan pasangan capres cawapres 2014 kombinasi Jawa non Jawa.
"56,2 persen pemilih menginginkan pasangan Jawa - non Jawa untuk menjadi Capres dan Cawapres," kata Direktur Data INES Sudrajat Sacasawitra dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin, 19 November 2012.
Menurut Sudrajat, sejumlah calon presiden etnis non Jawa yang dikenal luas oleh masyarakat. Mereka telah dikenal 90 persen lebih masyarakat dan belum pernah mencalonkan diri, yakni Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Majlis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, dan Ketua PAN Hatta Rajasa.
"Satu tokoh wanita muda etnis non Jawa yang cukup dikenal adalah Puan Maharani Kiemas. Puan pada masa mendatang bisa punya kans besar sebagai calon presiden etnis non Jawa," katanya.
Menurut Sudrajat, dari etnis non Jawa, Hatta Rajasa menjadi tokoh etnis non Jawa yang paling berpeluang. Selain Hatta, nama Jusuf Kalla dipilih lebih dari 20 persen pemilih. "Semua ini mengindikasikan bahwa Hatta Rajasa cukup punya kans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden," kata dia.
Sementara untuk Capres dari etnis Jawa, Prabowo Subianto paling berpeluang. Nama Prabowo bersaing ketat dengan Megawati Soekarnoputri. "Prabowo dipilih oleh 33,4 persen pemilih, sedangkan Megawati dipilih oleh 20 persen pemilih," ujarnya.
Tokoh etnis Jawa yang paling dikenal masyarakat yakni Megawati Soekarnoputri, Ani Yudhoyono, Boediono, Sri Sultan HB X, Prabowo Subianto, Joko Widodo, Wiranto, dan Anas Urbaningrum.
Survei ini dilaksanakan pada 5-21 Oktober 2012. Jumlah sampel yang dapat dianalisis 5996 pemilih yang sudah berusia 17 atau lebih, atau sudah menikah. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,5 persen, sedangkan tingkat kepercayaan 98 persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar