Bayi yang baru lahir memiliki kondisi fisik
yang lemah. Masa-masa yang singkat ini sangat penting bagi perkembangan
individu di masa depan. Apabila tidak ditangani dengan baik, akibatnya
bisa fatal.
"Setiap bayi baru lahir harus mengalami proses
adaptasi dari kehidupan janin di dalam rahim ibu menjadi bayi. Ada fase
transisi agar bayi baru lahir ini dapat menjadi stabil kondisinya," kata
dr Risma Kerina Kaban SpA dari Departemen Kesehatan Anak FKUI-RSCM
dalam acara Guest Lecture “How to Manage Long Term for High Risk Baby” di Aula FKUI, Jumat (2/11/2012).
Dr
Risma menjelaskan bahwa pada bayi baru lahir, masa 1 jam pertama
kehidupan sangat krusial. Apabila penanganannya gagal atau kurang
optimal, bisa mengakibatkan kematian bayi. Kalaupun bisa bertahan hidup,
bayi tetap berisiko terganggu pertumbuhannya dan akan mempengaruhi
perkembangannya untuk jangka panjang.
Pada bayi lahir normal,
penanganannya akan lebih sederhana. Tapi pada bayi prematur, yaitu yang
dilahirkan saat usia kehamilan kurang dari 36 minggu, kasusnya bisa jadi
lebih rumit. Perkembangan fisik bayi prematur tidak sebagus bayi
normal, sehingga tubuhnya lebih rentan.
"Tata laksana pada
jam-jam pertama periode kritis berefek langsung pada dampak jangka
panjang bayi dengan berat lahir rendah," imbuh dr Risma.
Menurut
dr Risma, 90% bayi baru lahir sedikit atau tidak memerlukan bantuan
pernapasan sama sekali. Sisanya sebanyak 10% memerlukan bantuan untuk
memulai pernapasan, atau bahkan memerlukan tindakan medis secara
lengkap.
Pada bayi-bayi yang berisiko tinggi ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama 1 jam awal kehidupannya, yaitu:
1. Suhu
Suhu
bayi harus hangat dan idealnya ditempatkan dalam suhu 36,5-37,5 derajat
Celcius. Apabila suhunya di bawah 32 derajat Celcius, bayi berisiko
kena hipotermia berat dan memerlukan perawatan intensif secepatnya.
2. Respirasi
Bayi
baru lahir yang tidak bugar perlu mendapatkan resusitasi aktif dan
dipantau saturasi oksigennya. Bayi prematur seringkali perlu mendapat
bantuan oksigen, tetapi tidak boleh berlebihan sebab dapat memicu
Hiperoksemia yang dapat memebentuk racun radikal bebas.
3. Sirkulasi
Sirkulasi
darah bayi prematur kurang begitu baik sehingga seringkali memicu
timbulnya syok. Penyebabnya juga bisa bermacam-macam, mulai dari akibat
gagal jantung, infeksi, hingga kekurangan cairan antar sel.
4. Glukosa
Bayi
lahir prematur atau yang memiliki berat lahir rendah berisiko mengalami
hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah. Oleh karena itu, bayi
perlu mendapat terapi agar mempertahankan gula darahnya tetap stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar