Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata masih pikir-pikir
soal rencana pembangunan 6 ruas tol di DKI Jakarta, Menurutnya, 6 ruas
tol ini boleh dibangun tapi dengan satu syarat. Apa itu?
Jokowi
menjelaskan, 6 ruas jalan tol itu harus juga memiliki peran untuk
mendukung transportasi massal. Dengan kata lain, ruas jalan tol ini
harus berintegrasi dengan transportasi massal.
"Enam ruas jalan
tol itu apa? Gunanya untuk apa? Memberikan fasilitas pada mobil atau
pada bus atau pada transportasi yang lain. Nanti kalau ngomong tidak
setuju (tapi) ternyata untuk elevated bus, ya boleh saja," ungkap Jokowi
saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan Menteri PU, dan Menteri
Perumahan Rakyat, di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Rabu
(14/11/12).
Sampai saat ini, Jokowi mengaku belum mendapat
penjelasan detil mengenai proyek tol senilai Rp 41,5 triliun ini. "Oleh
sebab itu saya tanya, ini untuk elevated bus, ini belum diterangkan ke
saya. Gambarnya dari mana ke mana saja saya belum tahu," tegasnya.
Saat
ditanya mengenai setuju atau tidak setuju mengenai pembangunan ini,
Jokowi kembali menegaskan dirinya belum mendapat penjelasan.
"Saya
belum ngomong setuju dan tidak setuju itu karena saya belum diberi
penjelasan secara detil," kata mantan Walikota Solo ini.
Keenam
ruas tol ini akan dibangun melayang atau elevated dan akan dibangun
dalam 3 tahap. Tahap pertama mencakup ruas Semanan-Sunter dan
Sunter-Pulo Gebang yang ditargetkan akan mulai dibangun pada pertengahan
2013 dan beroperasi di 2016.
Tahap kedua yakni Duri Pulo-Kampung
Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu yang akan mulai dibangun di 2016
hingga 2018. Sedangkan untuk tahap ketiga yaitu Tanah Abang-Ulujami dan
Pasar Minggu-Casablanca akan dibangun di 2018 hingga 2020.
Kontraktor
tol ini adalah konsorsium Jakarta Tollroad Development (JTD) yang
merupakan gabungan dari PT Jakarta Propertindo, Pembangunan Jaya Group,
PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya
Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Citra Marga Nusaphala
Persada Tbk (CMNP).
Diperkirakan total investasi yang dikeluarkan
untuk pembangunan proyek ini terbilang cukup mahal, yaitu Rp 41,5
triliun, sedangkan untuk biaya pembebasan lahan diperkirakan mencapai Rp
5 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar