Rabu, 14 November 2012

DPR Ingin SBY Memutuskan Hubungan Dengan Malaysia


Komisi IX DPR mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan menarik seluruh TKI dari negara tersebut, menyusul terjadinya pemerkosaan tiga TKW oleh Polisi Diraja Malaysia.
"Pemerintah harus tegas untuk segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia biadab!" kata Ketua Komisi IX DPR Ribka dalam keterangan persnya, Kamis (15/11/2012).
Ribka mengatakan perbuatan polisi Diraja Malaysia itu adalah biadab dan sudah sangat melecehkan Indonesia sebagai suatu bangsa. Sebab, orang yang melakukan pemerkosaan tersebut adalah aparat negara Malaysia. Hal ini juga membuktikan, bahwa Malaysia tidak ada penghormatan seujung kuku pun kepada Indonesia.
Jika merunut ke belakang, maka kejadian pemerkosaan ini bukanlah kali pertama.
"Bahkan, kejadian ini dan kejadian-kejadian yang dialami oleh TKI kita sudah tidak bisa terhitung dengan jari. Mulai dari penyiksaan, pembunuhan hingga tentang jual beli organ tubuh mayat TKI kita di Malaysia," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan Malaysia bersalah atas kejadian ini. Namun, pemerintaha Indonesia yang dipimpin oleh Presiden SBY jauh lebih bersalah. Sebab, SBY selaku Presiden telah gagal dalam melindungi rakyatnya.
"Pemerintah SBY menjadi bersalah karena pemerintahan ini hanya mau menikmati uang dari keringat TKI tetapi tidak bergeming ketika TKI disiksa, diperkosa dan dianiaya! Bahkan cenderung mengabaikan hanya karena lebih mengedepankan pendapatan negara dari pengiriman TKI walaupun TKI tersebut dipenuhi air mata dan darah!" ujarnya.
Ribka menegaskan, bila pemerintah tidak melakukan memutuskan hubungan diplommatik dan menarik seluruh TKI dari Malaysia, maka Presiden SBY lebih biadab dibandingkan Malaysia.
"Presiden Indonesia lebih biadab dari Malaysia! Jangan menjadikan bangsa ini jadi bangsa pecundang hanya karena ketidaktegasan dan keberanian kepala negara mengambil sikap," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar