Jamaran, kapal perusak buatan Iran (foto:breakingnews.sy) |
Iran akan mengerahkan armada kapal perang Angkatan Lautnya ke Laut
Mediterania. Armada kapal perang ke-24 Angkatan Laut Iran (IRIN) akan
berpatroli di utara
Samudra Hindia, Teluk Aden, Bab-el Mandeb, Laut Merah, Terusan Suez dan
Laut Mediterania selama tiga bulan dan bahkan akan berlayar sejauh
negara-negara Asia Tenggara, dikatakan Press TV mengutip Kepala Angkatan
Laut Laksamana Muda Habibollah Sayyari.
Sayyari juga mengatakan bahwa armada kapal perang ke-23 akan segera kembali ke negara itu pekan depan, seperti yang dikutip dari RIA Novosti.
Pada 28 Desember 2012 lalu, Iran mengadakan latihan Angkatan Laut dalam skala besar di Selat Hormuz dengan sandi "Velayat 91" yang dilaksanakan selama enam hari. Sayyari mengatakan latihan perang tersebut untuk menguji kemampuan angkatan laut Iran guna menghadapi setiap ancaman terhadap kepentingan Republik Islam tersebut, serta mempertahankan perbatasan maritim dan menjaga perdamaian di wilayah tersebut.
Pantau Laut Kaspia
Dengan kekuatan penuh, Angkatan Laut Iran juga akan memantau setiap
pergerakan dengan radar di Laut Kaspia. Republik Islam Iran memainkan
peran penting dalam pemberian izin kepada armada komersial, militer dan
industri yang berlayar di Laut Kaspia, dikatakan Sayyari beberapa waktu
lalu.
Laut Kaspia adalah ladang energi utama yang memiliki cadangan minyak dan gas senilai 50 miliar dolar Amerika Serikat. Volume perdagangan melalui Laut Kaspia mencapai sekitar 65 juta ton per tahun dengan Iran merupakan 20 persennya dari jumlah tersebut. Iran memiliki perbatasan laut dengan 12 negara. "Masa depan adalah milik mereka yang memainkan peran aktif di Laut Kaspia," ujar Sayyari.
Akan Terus Hadir di Perairan Internasional
Diungkapkan Sayyari, Angkatan Laut Iran akan terus melanjutkan
kehadirannya di perairan internasional. Banyak yang berlayar di perairan
internasional dan kehadiran Angkatan Laut Iran di sana bertujuan untuk
memberikan keamanan bagi kapal dagang dan tanker minyak. Dunia
setidaknya telah menerima kekuatan eksistensi dan kekuatan Angkatan Laut
Iran dan kemajuan ilmiah dalam pembangunan peralatan kelautan baru.
Armada kapal selam Qadir (Ghadir) Angkatan Laut Iran |
Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008, ketika perompak Somalia
membajak kapal kargo carteran Iran, MV Delight, di lepas pantai Yaman.
Menurut resolusi Dewan Keamanan PBB, negara-negara lain bisa mengirimkan
kapal-kapal perang mereka ke Teluk Aden dan perairan pantai Somalia
untuk menghadapi bajak laut
Teluk Aden, yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Terusan Suez dan Laut Mediterania, merupakan koridor energi penting, terutama karena minyak Teluk Persia dikirim ke Barat melalui Terusan Suez.
Pada bulan November lalu, Iran meningkatkan kekuatan angkatan lautnya di perairan Teluk Persia terkait selesainya pembuatan kapal perang peluncur rudal Sina-7 dan kapal selam ringan kelas Qadir
untuk bergabung dengan armada Angkatan Laut. Semua komponen dari kapal
selam kelas Qadir, termasuk peralatan, lambung, radar dan sistem
pertahanan canggih, dibuat sendiri oleh Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar