Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts Male Aging menunjukkan bahwa bersepeda lebih dari tiga jam seminggu meningkatkan risiko seorang pria menderita impoten. Impotensi disebabkan oleh kerusakan saraf dan arteri. Tiga persen dari pengendara sepeda laki-laki mengalami impotensi dan hampir semua pengendara sepeda mengalami rasa sakit atau mati rasa di daerah kelamin ketika bersepeda dalam jangka waktu yang lama.
Seorang ahli media dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston, Dr Irwin Goldstein pada tahun 1997 mengatakan bahwa semua pengendara sepeda laki-laki berpotensi menjadi impoten dan oleh karena itu mereka harus mempertimbangkan untuk berhenti bersepeda jika masih ingin menikmati seks dikemudian hari.
Keluhan pertama dari olahraga sepeda ini muncul beberapa tahun silam ketika salah seorang penulis majalah “Bicycling” membuat pernyataan mengejutkan di majalah tersebut. Penulis tersebut mengatakan dirinya menderita disfungsi ereksi akibat kegemarannya bersepada. “Aliran darah ke penis saya terhambat menyebabkan ereksi saya terganggu sehingga menyulitkan saya melakukan hubungan seks,” ujar kolumnis tersebut.
Penelitian dilanjutkan dengan melakukan riset terhadap para atlit sepeda untuk mengetahui apakah bersepeda bisa menyebabkan seorang pria mengalami impotensi atau gangguan seksual lainnya? Dan hasil riset menunjukkan bahwa para atlit sepeda dan mereka-mereka yang fanatik dengan olahraga sepeda memiliki risiko yang lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak melakukan olahraga ini. Rata-rata para atlit tersebut memiliki keluhan pada bagian kelamin mereka seperti sulit buang air kecil, ereksi tidak keras dan mati rasa di area penis.
Pertanyaannya kemudian adalah apakah penyebab gangguan tersebut berhubungan dengan aktifitas bersepeda yang sangat sering? Sebuah studi lain menjawabnya. Penelitian dilakukan di Universitas Kalifornia, San Diego, dan menemukan jawaban bahwa penyebab gangguan ereksi yang dialami para atlit sepeda tersebut adalah sadel atau tempat duduk sepeda yang tidak bagus dan bukan disebabkan oleh olahraga bersepada.
Setelah berjam-jam duduk di atas sepeda dan mengayuh dengan cepat membuat aliran darah menuju penis tertahan di area perineum. Perineum adalah sebuah area di sekitar anus yang bertanggung jawab terhadap fungsi seksual tubuh. Memar pada daerah perineum dapat menyebabkan mati rasa, inkontinensia, disfungsi ereksi, impotensi, kencing berdarah, dan dalam kasus yang sangat jarang, radang prostat.
Tekanan berat badan yang ditopang oleh tempat duduk sepeda yang keras akan menekan arteri atau pembuluh darah dan syaraf-syaraf pada daerah perineum. Semakin lama bersepeda akan membuat darah tertahan semakin lama dan mengganggu fungsi perineum dan menyebabkan gangguan seksual.
Tips Mengendarai Sepeda Agar Tidak Mengalami Impotensi
Bersepeda bagi beberapa orang adalah hobby dan tidak mungkin ditinggalkan begitu saja. Meskipun memiliki risiko, bersepeda juga sangat disarankan oleh para pakar kesehatan dan lingkungan karena manfaatnya sangat besar. Bagi anda yang senang bersepeda, pertimbangkan beberapa hal berikut ini ketika bersepeda:- Ganti sadel/tempat duduk sepeda anda jika terasa tidak nyaman.
- Sadel jangan terlalu tinggi. Sadel yang terlalu tinggi menyebabkan anda akan menggeser berat badan anda dari sisi ke sisi pada tempat duduk, mengakibatkan iritasi pada daerah perineum.
- Perbaiki posisi sadel. Perubahan tempat duduk sedikit saja dapat menimbulkan rasa sakit pada daerah kelamin.
- Posisi bersepeda. Jangan mengendarai sepeda terlalu jauh atau beristirahatlah lebih sering setelah beberapa menit dengan cara berdiri di atas pedal setiap 10 menit, hindari gundukan di jalan yang bisa menyebabkan tekanan besar pada perineum.
Seorang pria yang aktif bersepeda dapat mengalami disfungsi ereksi atau gangguan ereksi apabila tempat duduk sepeda yang digunakan memiliki ukuran, bentuk dan bahan yang tidak baik. Selain itu faktor lain seperti berat badan, ukuran pinggul yang terlalu besar dan posisi tubuh saat bersepeda yang terlalu condong ke arah depan juga menambah risiko terjadinya impotensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar